Tuesday 6 July 2021

Ringkasan "Studi Literatur : Teknologi Cloud Computing"

 Pendahuluan 

    Dengan berkembangnya teknologi penyimpanan dan proses data dan suksesnya internet, sumber daya computing semakin murah, lebih bertenaga dan mudah di dapat dari pada sebelumnya. Cloud computing biasanya digunakan oleh pengguna sebagai media penyimpanan dan nantinya dapat dibagi dengan pengguna lainnya. Dilihat dari segi bisnis, penyediaan layanan cloud computing menjadi peluang bisnis yang cukup menguntungkan. Walaupun cloud computing ini telah cukup lama dikenal orang, namun masih banyak potensi yang dapat digali untuk mengembangkan cloud computing sesuai kebutuhan pengguna. Ada dua bagian penting yang harus menjadi perhatian penyedia layanan cloud computing yaitu bagian layanan infrastruktur yang merupakan layanan yang menyediakan sumber daya perangkat keras yang dapat diakses melalui internet dan digunakan oleh pengguna dan menyediakan layanan itu sendiri, maksudnya provider menyediakan satu atau beberapa infrastruktur.

Metode Penelitian 

    Ini merupakan penelitian studi literatur. Diawali dengan menentukan kata kunci sesuai topik dan mencarinya pada beberapa database jurnal, antara lain: scholar google, ieee, dan springer. Kemudian dilakukan review terhadap semua artikel yang didapat, mengklasifikasikan sesuai sub topik yang akan dibahas berikutnya menyusunnya sehingga dapat dijadikan acuan dalam membangun layanan cloud computing. 

Hasil

Definisi Cloud Computing

    Istilah cloud computing pertama kali diperkenalkan ke khalayak ramai pada awal tahun 1960-an oleh John McCarthy. Cloud dari sudut pandang bisnis adalah suatu istilah dimana pihak penyedia layanan cloud computing menyediakan aplikasi yang dapat digunakan oleh pengguna dari berbagai penjuru dunia sehingga pengguna tidak perlu menyediakan fasilitas komputasi untuk melakukan distribusi data.
    Peneliti lain mendefinisikan cloud computing sebagai penggabungan platform aplikasi dengan tujuan untuk berbagi data, kalkulasi dan layanan antar pengguna sehingga membuat penyedia layanan cloud computing tertantang untuk menyediakan layanan yang bisa melakukan berbagi tugas, membuat interface yang bagus dan lain sebagainya.

Taksonomi Cloud Computing

    Liu et al membagi taksonomi cloud computing menjadi empat bagian, antara lain: 
1. Level 1 Peranan actor cloud computing yang terdiri dari lima besar actor yang berpartisipasi dengan cloud computing yaitu konsumen layanan cloud computing, penyedia layanan cloud computing, broker cloud computing, auditor dan pembawa.
2. Level 2 Aktivitas actor cloud computing penyebaran layanan, orkestrasi layanan, cloud manajemen pelayanan, keamanan dan privasi.
3. Level 3 Komponen cloud computing merujuk kepada proses khusus, aksi, atau tugas yang sesuai dengan objek tugas tersebut.
4. Level 4 Merupakan subkomponen yang menampilkan bagian per modul dari komponen yang lebih besar. 

Karakteristik Cloud Computing

    Karakteristik dibawah ini membuat cloud computing berbeda dengan jaringan computer tradisional:
a. Multi-tenancy Penyedia layanan cloud computing dapat dimiliki oleh beberapa penyedia layanan ini yang saling berkolaborasi pada satu data center saja. Dimana mereka akan bersama-sama menyelesai masalah yang berkaitan dengan performa dan manajemen layanan ini. Lapisan arsitektur dari cloud computing ini menyediakan divisi yang bertanggungjawab terhadap jalannya layanan ini. Namun terkadang menimbulkan masalah apabila layanannya ini ditangani oleh beberapa penyedia.
b. Shared resource pooling Infrastruktur cloud computing menyediakan kumpulan sumber daya computer yang secara dinamis digunakan oleh banyak pelanggan. Dengan adanya konsep ini, maka pengelola layanan ini dapat secara fleksibel mengelola sumber daya yang ada.
c. Service Oriented Beberapa layanan yang ditawarkan telah dibahas pada poin sebelumnya. Diantaranya adalah IaaS, PaaS dan SaaS
d. Utility-based pricing Layanan ini dibayar hanya pada saat digunakan saja. Skema pembayaran ini bergantung pada masing-masing penyedia. Contohnya: provider SaaS menyewakan mesin virtual mereka dalam hitungan per jam.

Sunday 2 May 2021

Komputasi Kuantum

 Komputer kuantum merupakan alat hitung yang menggunakan sebuah fenomena mekanika kuantum, misalnya superposisi dan keterkaitan, untuk melakukan operasi data. Dalam komputasi klasik, jumlah data dihitung dengan bit; dalam komputer kuantum, hal ini dilakukan dengan qubit. Prinsip dasar komputer kuantum adalah bahwa sifat kuantum dari partikel dapat digunakan untuk mewakili data dan struktur data, dan bahwa mekanika kuantum dapat digunakan untuk melakukan operasi dengan data ini. Dalam hal ini untuk mengembangkan komputer dengan sistem kuantum diperlukan suatu logika baru yang sesuai dengan prinsip kuantum.

Cara kerja komputer Quantum
Komputer kuantum melakukan perhitungan berdasarkan probabilitas keadaan objek sebelum diukur yang berarti memiliki potensi untuk memproses data secara eksponensial lebih banyak dibandingkan dengan komputer klasik. Dalam komputasi kuantum, operasi bukan menggunakan keadaan kuantum suatu objek untuk menghasilkan apa yang dikenal sebagai qubit. Keadaan ini adalah sifat yang tidak terdefinisi dari suatu objek sebelum terdeteksi, seperti putaran elektron atau polarisasi foton.

Komputasi klasik bergantung pada tingkat akhir, pada prinsip-prinsip yang diungkapkan oleh aljabar Boolean. Data harus diproses dalam keadaan biner eksklusif pada setiap titik waktu atau bit. Sedangkan saat itu setiap transistor atau kapasitor perlu dalam kondisi 0 atau 1 sebelum beralih status yang sekarang diukur dalam miliar detik. Masih ada batas untuk seberapa cepat perangkat ini dapat dibuat untuk mengalihkan statu. Sebagaimana pengembangan yang mengarah ke ke sirkuit yang lebih kecil dan lebih cepat, kita mulai mencapai batas fisik material dan ambang batas untuk hukum klasik fisika untuk diterapkan. Dalam hal ini, dunia kuantum mengambil alih.

Dalam komputer kuantum, sejumlah partikel elemental seperti elektron atau foton dapat digunakan baik untuk pengisian atau polarisasi yang bertindak sebagai representasi dari 0 dan / atau 1. Setiap partikel ini dikenal sebagai bit kuantum, atau qubit. Sifat dan perilaku partikel-partikel ini membentuk dasar dari komputasi kuantum.





https://mobnasesemka.com/perbandingan-komputer-kuantum/

https://tanyadigital.com/apa-itu-era-komputasi-quantum/#:~:text=Bagaimana%20Cara%20Kerja%20Komputer%20Quantum,banyak%20dibandingkan%20dengan%20komputer%20klasik.